Senin, 23 Agustus 2010
Andai "Obama" Muslim
Presiden Amerika Serikat, Barack Obama mendapat kritik dari warga Amerika atas dukungannya terhadap pembangunan masjid di komplek Ground Zero. Dukungan Obama terhadap pembangunan masjid ini semakin menguatkan pendapat/dugaan publik bahwasanya Obama adalah seorang muslim. Ini dibuktikn dengan hasil sebuah lembaga survey di negeri Paman Sam itu. Walaupun demikian hal itu langsung dibantah oleh pihak Gedung Putih yang menerangkan dan menegaskan bahwasanya Presiden Obama adalah seorang Nasrani yang taat.
Lepas dari polemik diatas kita sebagai seorang muslim terkhusus bangsa Indonesia harusnya bisa berkaca ditengah carut marutnya kehidupan beragama di Indonesia. Sweeping dan tindakan anarkis atas nama agama sampai dengan Judicial review terhadap Undang-undang penistan agama menjadi pertanda carut marutnya kehidupn beragama di Indonesia.
Bandingkan dengan sikap Obama.
Menggunakan akal sehat Amerika, Obama harusnya lebih punya banyak alasan untuk tidak menyetujui dibangunnya Masjid di komplek Ground Zero. Kita bisa berempati dengan hal itu harusnya. Kejadian luar biasa pada tanggal 11 September yaitu runtuhnya WTC yang dituduhkan dilakukan oleh teroris ”berbau” Islam (baca: Al Qaeda) adalah alasan yang pastinya akan diterima jika Obama menolak pendirian masjid bahkan saya yakin umat muslim seduniapun tidak akan protes akan hal itu. Alasan kedua jelas Islam adalah agama yang minoritas di negara adidaya tersebut. Jadi keberadaan ”rumah ibadah” bagi masyarakat muslim seharusnya tidak menjadi penting.
Tetapi seolah tanpa berfikir panjang, seorang Obama justru melawan akal sehat rakyat Amerika. Hal inilah yang menguatkan pendapat bahawa Obama seorang Muslim. Tetapi diluar itu semua, kita juga berkeyakinan Obama bukan orang yang bodoh. Dan kita yakin seorang Presiden negara terkuat itu pastinya telah melakukan kajian, masukan dan mempertimbangkan banyak hal sampai kemudian mengeluarkan sebuah statemen/keputusan.
Disinilah kita harus bisa mengambil pelajaran. Amerika dengan obamanya telah memberikan ”tamparan” untuk masyarakat muslim khususnya di Indonesia.
Marilah berandai-andai. Andaikata benar Obama Muslim, andaikata kemudian Amerika mau menggunakan Islam sebagai hukumnya. Tentunya inilah sebuah negeri impian.
Negeri dengan ekonomi kuat, kekuatan militer menjangkau disetiap belahan dunia, toleransi yang luar bisa, memberikan perlindungan kepada setiap warganya tanpa memandang ”agamanya” , Dan senantiasa menyebarkan ajaran-Nya (hegemoninya).
Ya, Andaikata itu terjadi, setiap muslim / negara akan rela ”dijajah”. Setiap orang akan tunduk/taslim dalam kekuasaanya. Itulah Negeri Impian.
Tetapi apakah mungkin ???
Kalau jawabannya tidak, segera kita tersadar dan belajarlah dari mereka untuk membangun Negeri Impian.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
4 komentar:
Hmmm...dia akan memperjuangkan islam
paling pas jawabnya saya akan memperjuangkan islam
Toleransi di USA kurang Pak...individualis luar biasa. toleransi?????
saya ndak pernah ke Amerika. Tapi klo ada baiknya saya kira wajib kita ambil pelajarannya
Posting Komentar