Jumat, 20 Agustus 2010
Ramadhan yang Kehilangan Makna
Ramadhan kembali datang, seluruh umat muslim menyambut gembira akan datangnya bulan yang spesial ini. Ramadhan menjadi bulan yang paling dinanti kedatangannya oleh seluruh umat muslim di berbagai belahan dunia. Ramadhan menjadi idola dan bulan “favorit” bagi umat muslim. Sebuah kesadaran yang jamak bagi seluruh muslim akan hal itu. Tetapi ada pertanyaan yang sangat menggelitik, mengapa Ramadhan menjadi bulan yang sangat spesial? Ramadhan datang pertanda umat Islam akan dihadapkan pada aktivitas “ibadah” yang sangat padat. Mulai dari kewajiban berpuasa, kewajiban berzakat, sunah shalat tarawih, tadarus, I’tikaf dll. Allah pun memberikan point lebih terhadap seluruh aktivitas ibadah di bulan Ramadhan. Allah melipatgandakan seluruh amalan kita dibanding amalan-amalan dibulan lain. Dan Bahkan Allah memberikan reward tersendiri bagi siapa saja yang beruntung mendapatkan "doorprize" berupa Laitul Qadar yaitu malam yang lebih baik dari 1000 bulan. Maka berbondong-bondonglah seluruh umat merayakan datangnya bulan Ramadhan ini. Dan dipenghujung Ramadhan akan dipertemukan dengan hari kemenangan yaitu Idul Fitri. Disinilah umat Islam harus jeli melihat fenomena Ramadhan yang luar biasa. Apakah hal-hal tadi yang membuat Ramadhan Istimewa? Jawabannya jelas bukan. Allah secara jelas dan tegas menyatakan dalam QS 2/185
“ ( BEBERAPA HARI YANG DITENTUKAN ITU IALAH ) BULAN RAMADHAN , BULAN YANG DI DALAMNYA DITURUNKAN ( PERMULAAN ) AL QURAN SEBAGAI PETUNJUK BAGI MANUSIA DAN PENJELASAN - PENJELASAN MENGENAI PETUNJUK ITU DAN PEMBEDA ( ANTARA YANG HAK DAN YANG BATHIL ) .“ Umat Islam harus bisa menangkap pesan ini. Disinilah letak keistimewaan Ramadhan yaitu bulan dimana Allah menurunkan Huda, Bayinah dan Furqon (Al Qur’an). Dengan kata lain Alqur’an-lah yang menjadi “biang” dari segala macam keistimewaan Ramadhan. Bagaimana tidak Mujizat terbesar bagi Muhammad yang ternyata juga akhirnya diwariskan kepada seluruh pengikutnya. Tidak ada dalam sejarah, seorang Nabi yang mewariskan Mujjizatnya. Musa tidak pernah mewariskan tongkatnya, Sulaiman tidak mewariskan kemampuan Multilanguage dengan semua makhluk. Ya, Hanyalah Nabi Muhammad yang melakukan itu, dan Mujizat itu adalah Al Qur’an. Begitu Istimewanya Al Qur’an hingga Allah memandang perlu bagi seluruh umat untuk menangkap pesan ini. Oleh karena itu Allah memberikan “hiasan/aksesoris” pada bulan diturunkannya Al Qur’an. Mengambil contoh sama Istimewanya bulan Agustus bagi Bangsa Indonesia. Istimewa bukan karena ada lomba panjat pinangnya, bukan karena ada pidato kenegaraanya, bukan karena upacara benderanya, atau bukan pula karena tiap rumah wajib mengibarkan bendera. Proklamasi kemerdekaan RI-lah yang menjadi “biang” keistimewaan Agustus bagi bangsa Indonesia. Sama halnya dengan Ramadhan. Allah mewajibkan puasa, mewajibkan zakat dan semua amal menjadi istimewa tidak lain tidak bukan karena Al Qur’an diturunkan. Oleh karena itu bagi kita sebagai seorang muslim janganlah kita salah memahami Ramadhan. Atau kita akan selalu larut dalam eforia Ramadhan sedangkan esensi Al Quran menjadi candaan dan senda gurau saja. Tegakkan Al Quran !!! Karena itulah sejatinya esensi Ramadhan yaitu dengan datangnya hari kemenangan. Bukan kemenangan kita karena 30 hari berpuasa tetapi kemenangan Al Qur’an yang baru saja diturunkan di bulan yang spesial. Dan berbahagialah bagi siapa saja yang menyadari dan bertindak sekarang juga.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar